Yunita Kirnawati

Guru SMA Negeri 1 Tanjungpinang Kepulauan Riau...

Selengkapnya
Navigasi Web

JANNAH

Tantangan hari ke sepuluh

#TantanganGurusiana

Gadis empat belas tahun itu bernama Jannah. Tentu saja orang tuanya berharap di kehidupan yang lain nanti ia akan berada dalam Jannah (surga). Atau Jannah bermakna semoga ia memiliki sifat seperti penghuni surga. Nama yang indah, parasnya pun elok. Namun kerasnya hidup dan takdir berbanding terbalik dengan namanya.

Gadis belia itu bernama Siti Nurjannah Rumasukun berasal dari Fakfak Papua. Ia anak sulung dari beberapa bersaudara, ibunya sakit diabetes akut, sementara ayahnya sudah meninggal dunia. Ia begitu menyayangi ibunya hingga rela mengikuti persaingan di dunia hiburan bidang tarik suara demi bisa mendapatkan uang sebagai biaya berobat ibunya. Menjelang berangkat ibunya berpesan agar Jannah kuat dan tetap semangat dalam berjuang. Tak lupa beliau menitipkan dua lampu senter sebagai oleh – oleh nanti jika Jannah pulang ke Fakfak.

Hari itu mungkin tidak akan terlupakan seumur hidup Jannah. Hari dimana kebahagiaan dan kesedihan datang bersamaan. Karena penampilan Jannah memukau juri, ia lulus maju ke tahap seleksi berikutnya. Saat itu juri mengijinkan jannah untuk menghubungi keluarga di rumah. Dari seberang telpon dijawab oleh sang paman dan bertanya berulang – ulang apakah Jannah sayang dengan mamanya. Jannah yang bertujuan ikut kompetisi tersebut demi sang mama, tentu saja menjawab sayang dengan mamanya. Dan ia pun berulang – ulang bertanya mamanya dimana. Samar – samar terdengar isak tangis. Jannah anak soleha itu seperti punya firasat, ia kembali bertanya mamanya dimana. Apakah baik – baik saja. Perlahan pamannya berkata, “Jannah sayang mama namun Allah lebih sayang.” Barangkali anak sekecil itu belum paham makna kalimat tersebut. Ia kembali bertanya mamanya dimana. Sementara para juri mulai meneteskan air mata dan beranjak mendekati Jannah, memberi pelukan untuk menguatkan bahwa Jannah tidak sendiri. Dari seberang sana pamannya berkata bahwa mamanya telah berpulang siang tadi pada saat Jannah akan naik panggung. Beliau menitipkan pesan agar Jannah tetap berjuang, ia tulang punggung bagi adik –adik. Jannah harus jaga adik. Jannah tentu berharap itu hanya gurauan, ternyata bukan. Jannah menjadi yatim piatu di usia yang sangat belia.

Semua yang berada di ruangan itu diliputi rasa duka mendalam. Tidak terbayangkan bagaimana gadis belia menghadapi kehidupan yang kadang tidak bersahabat.

Jannah, kamu adalah manusia pilihan yang dinaikkan derajatnya melalui ujian. Semoga Jannah kuat. Semoga terbuka pintu rejeki selebar – lebarnya untuk jannah anak soleha. Semoga almarhumah mama husnul khatimah dan menghuni jannatul firdaus. aamiin

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post