Tantangan 365 hari menulis

Tantangan hari ke 106

#TantanganGurusiana

Innalillahi Wainnailaihirajiun

Telah berpulang ke rahmatullah walikota Tanjungpinang...dst

Saya terkesiap membaca kalimat itu di sebuah WA grup. Berita tentang berpulangnya orang nomor satu di kota kami, Tanjungpinang. Berharap berita itu salah sambil langsung membuka sosial media mencari kebenaran atau sekedar berita hoax. Ya Tuhan! Ternyata berita itu benar. Beliau meninggal hari Selasa, 28 April 2020 pukul 16.45. Meski paham bahwa hidup ini milik Allah dan kepadaNYAlah kita kembali, sebagai manusia biasa tetap terkejut manakala ajal itu datang menjemput orang – orang yang kita kenal.

Bapak H. Syahrul S.Pd adalah seorang tokoh yang dihormati orang banyak. Saya mengenal beliau pertama kali ketika beliau masih menjadi guru SD dan menjabat sebagai Ketua PGRI kota Tanjungpinang. Sosok yang kebapakan dan santun dalam berbicara. Selang berapa waktu setelah itu saya mendengar beliau mulai terjun ke dunia politik, mencalonkan diri menjadi wakil walikota periode 2013 – 2018. Alhamdulillah menang dan tahun 2018 – 2023 kembali diberi amanah untuk menjalankan roda pemerintahan kota Tanjungpinang tetapi tidak lagi sebagai wakil walikota melainkan Walikota. Namun tiada yang tahu kapan ajal menjemput. Tampuk kepemimpinan tidak bisa diselesaikan sampai tuntas karena Sang Khalik telah memanggilnya untuk kembali. Beliau meninggal setelah berjuang melawan ganasnya virus covid-19.

Berawal dari prosesi penerimaan bantuan 150 APD dan 5000 pak masker di bandara Raja Haji Fisabilillah yang diangkut dari bandara Halim Perdana Kusumah menggunakan pesawat milik TNI-AU pada awal April 2020 kemarin. Bantuan itu menurut rencana akan dibagikan ke rumah sakit dan puskesmas di wilayah kota Tanjungpinang.

Beberapa waktu setelah itu tepatnya tanggal 11 April 2020 beliau dilarikan ke rumah sakit dengan keluhan sesak napas dan gula darah naik. Setelah acara serah terima APD beberapa hari sebelumnya beliau mengeluh demam. Senin 14 April 2020 hasil swab menyatakan beliau positif terpapar virus covid-19. Selama kurang lebih 18 hari beliau berjuang melawan virus tersebut dan akhirnya harus menyerah pada Rabu, 28 April 2020.

Kepergian beliau menyisakan tangis begitu banyak orang sayang padanya terutama para guru. Tiga hal dalam kepergiannya menimbulkan kecemburuan di hati umat muslim. Pertama, meninggal syahid karena wabah penyakit (Riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu). Kedua, meninggal di bulan Ramadhan. Ketiga, meninggal ketika sedang mengurusi umat. Masya Allah Tabarakallah, begitu indah perjalanan akhir hidupnya. Semoga Ayah Syahrul husnul khatimah dan diberi tempat terbaik di surga Firdaus bersama orang – orang beriman. Aamiin